Juli 04, 2011

Anak-Anak: Dulu Dan Sekarang

Dialog 1 
Caca : Fi, Semalam kamu nonton sinetron "Cinta Terlarang" nggak?
Fifi    : Nggak tuh! Semalam jadinya gimana?
Caca : Iya. Jadi si Cinta sama Andre akhirnya pacaran. Terus Mamanya gak setuju, soalnya ternyata mereka adek kakak. Tau nggak, Fi? Si Andre anak haram mamanya Cinta!
Fifi    : Wah... kapok aku gak nonton

Dialog 2
Bu Guru : Siapa yang suka menyanyi??
Rizki      : Saya buuuk!!
Bu Guru : Ayo Rizki, bernyanyi di depan kelas!
Rizki      : (berdiri di depan kelas) "Menatap indahnya senyuman diwajahmu... Membuat ku terdiam dan terpaku... Mengerti akan hadirnya cinta terindah... Saat kau peluk mesra tubuhku.. Hooooo wowo..."

      Amati dua dialog sederhana di atas. Dialog-dialog tersebut mewakili jutaan dialog lainnya dengan maksud serupa, yang SEKARANG kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apakah anda merasakan keanehan? Apakah anda merasakan "hal yang tidak wajar" di dalamnya?

      Ya. Saya sedang membahas tentang anak-anak di masa lalu dan anak-anak saat ini. Mungkin sebagian besar dari kita tidak menyangka, bahwa anak-anak zaman sekarang mengalami cara tumbuh yang berbeda dengan anak-anak di zaman dulu.

      Apa yang berbeda? Ya. Anak-anak zaman dahulu tumbuh sebagaimana mestinya. Mereka bermain bola di halaman. Mereka suka bermain perosotan dengan teman-teman. Mereka suka bermain meniup gelembung sabun. Mereka suka menyanyikan "Balonku ada lima" atau"Pelangi-Pelangi". Mereka suka menonton kartun atau pahlawan dengan robotnya di TV. Dan mereka suka dibacakan dongeng atau cerita-cerita anak sebelum tidur.

      Sedangkan anak-anak zaman sekarang tidak. Mereka lebih suka bermain dengan Playstation atau game online. Mereka lebih suka menyanyikan lagu-lagu cinta karya band-band yang sedang populer. Mereka suka menonton sinetron di TV. Dan mereka juga suka bermain game di handphone sebelum tidur.

      Masalah? Ya. Masalah yang sangat besar. Bisa kita lihat, bahwa
anak-anak zaman sekarang tidak tumbuh sebagaimana mestinya anak-anak. Mereka menjadi dewasa terlalu cepat, dan mereka terlalu cepat mengakhiri masa anak-anak yang sesungguhnya. Mereka memahami dunia remaja bahkan dunia dewasa

      Apa sebabnya? Ya, mereka hidup di zaman yang modern,dimana segala sesuatunya serba canggih. Teknologi yang berkembang saat ini jauh lebih maju daripada di masa lalu. Dan lagi, orang tua di zaman sekarang terlalu sibuk bekerja, dan jarang di rumah bersama anak-anak mereka. Ini salah.

      Anak-anak seharusnya tak dipisahkan dengan "bermain bola bersama teman-teman". Anak-anak seharusnya tak dipisahkan dari lagu "balonku ada lima" atau "pelangi-pelangi" mereka. Anak-anak tidak boleh dipisahkan dengan "Doraemon". Anak-anak tidak boleh dipisahkan dengan "Ultraman" atau "Ksatria Baja Hitam". Dan anak-anak juga tak seharusnya dipisahkan dengan dongeng-dongeng peri atau hewan-hewan legenda sebelum tidur mereka.

      Karenanya, kita harus mengembalikan masa anak-anak yang sebenarnya kepada anak-anak. Sebisa mungkin membersihkan lingkungan anak-anak yang telah tercemar. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Diantaranya menyingkirkan lagu2 cinta dari telinga mereka, dan menyodorkan lagu anak-anak yang belakangan ini mulai menjamur lagi.  Kita juga bisa menyimpan DVD horor atau romantis kita, dan meletakkan DVD Kartun di sekitar mereka. Kita bisa menyembunyikan novel atau buku remaja dari atas meja, dan menggantinya dengan buku anak-anak, seperti buku Peri-peri bersayap pelangi.
:)

Tentang buku Peri-peri bersayap pelangi.

       Buku ini buku kumpulan cerita anak yang berisi 20 cerita anak. Ditulis oleh 11 penulis yang memiliki kepedulian lebih terhadap dunia anak-anak. Ditulisnya buku ini bertujuan untuk mendekatkan kembali anak-anak dengan dunia dongeng. Mendekatkan anak-anak kepada istana sebelum tidur mereka. Kepada cerita-cerita peri dan dunia dunia bahagia tanpa "bumbu" yang sebenarnya belum pantas mereka cicipi.

      Tujuan lainnya, adalah untuk berbagi. Karena setiap keuntungan penjualanan buku ini digunakan untuk hadiah buku yang sama bagi anak-anak kurang mampu di beberapa rumah singgah, sekolah pasca bencana, rumah sakit anak dan taman baca anak di beberapa daerah terpencil.
       Bagi yang berminat untuk memilikinya, bisa memesan secara online di official blognya http://periperibersayappelangi.blogspot.com
***(Post ini ditulis dalam rangka hari anak nasional, dan event giveaway oleh Kak Pungky of galaksipungky.blogspot.com)
Semoga menang! hehe

40 komentar:

  1. Setuju banget, bener2 miris liat anak jaman skrg. Mereka ga tau yg namanya Superhero, taunya mertua galak. Mereka ga tau yg namanya main gapleh, taunya selingkuh. Mereka ga pernah nonton Doraemon, taunya Pocong. Halah

    BalasHapus
  2. wah bagus nih... moga menang yooo...

    BalasHapus
  3. owaalaah kirain postingan serius untuk memprovokasi supaya tayangan yang nggak mendidik anak2 di banned, eeh ternyata ujungnya nyari GA buku toh.

    hahaha.. sukses ya Aul, semoga dapet bukunya ^_^

    BalasHapus
  4. Buakakak gambarnya oke juga tuh.
    Iya ya mereka dewasa tidak pada waktunya.

    BalasHapus
  5. Setuju bangg. Adekku yang masih 4 taon aja udah apal lagu2nya wali. Suram...

    ajang penyanyi cilik sih banyak, tapi yang jadi penyanyi beneran (bikin album sendiri) ga ada. Yaelahhh -___-

    BalasHapus
  6. stujuu bgtt,,, miris lhat ade2ku..

    BalasHapus
  7. jujur aja

    jaman aku TK aku mainan nya perosotan, ayunan,
    nyanyi nya masih lagu anak2 (dulu seneng banget dengerin lagu sulis sama joshua)
    bacaan nya masih majalah bobo
    trus masi seneng nonton doraemon (ini sih sampe sekarang -___-)

    lah jaman sekarang
    gak kuat deh ngomong nya
    miris banget
    berbanding 180 derajat dibanding jaman dulu

    BalasHapus
  8. setuju bang, parah dah pokonya anak sekarang, boleh juga tuh tipsnya

    BalasHapus
  9. yup...
    banyak anak Indonesia yg kehilangan jati dirinya sekarang

    *miris

    BalasHapus
  10. itu sampai dibuat blognya secarakhusus..!?! hebat.. liat2 dulu ya ke tekape :p

    BalasHapus
  11. "jika ingin menghancurkan suatu bangsa, mulai dari generasi mudanya"...
    generasi muda kita sudah di jajah dengan kecanggihan teknologi moderen...
    eniwei... gut luck aul..

    BalasHapus
  12. Begitulah, orang tua, sekolah dan pemerintah jg megang peranan penting

    aq liat anak2 skrg pada dimanja berlebih

    BalasHapus
  13. that's why aq pengen jd guru...
    supaya bs "memperbaiki" anak2 yg "rusak" oleh jaman...
    betewe, aq uda maw beli bukunya itu tp terhambat sama rekeningnya...hikssss
    aq gag punya rekening BNI :(
    padahal kerjaa...ga bs ke bank :(

    BalasHapus
  14. ga rugi nih klik artikel yg ini, blogwalking kesini banyak manfaatnya, belajar ini itu dan menyadari betapa parahnya kondisi anak anak (khususnya anak indonesia)

    BalasHapus
  15. aull .. keyennd !!

    BalasHapus
  16. "Sedangkan anak-anak zaman sekarang tidak. Mereka lebih suka bermain dengan Playstation atau game online."
    Bener banget. Makanya tingkat sosialitas anak berkurang. Secara game2 tersebut merupakan game yg individualistis. Selain itu, tidak sehat karena tidak bergerak ksana kmari(misalnya sembunyi indup, kejar lari duduk, atau layang2)maupun mencerdaskan dan meningkatkan ketangkasan anak sama sekali(misalnya main keong, goli, yeye)

    "Mereka lebih suka menyanyikan lagu-lagu cinta karya band-band yang sedang populer."
    Bener banget. Ini pengaruh lingkungan, TV, keluarga. Mereka lebih pingin cepat dibilang udah gede. Selain itu kita sempat kehilangan masa dimana lagu2 anak berjaya(misalnya joshua, natasya, trio kwek2, sherina, tina toon)

    "Mereka suka menonton sinetron di TV."
    Ini karena minimnya perhatian orangtua atas keingintahuan anak dan kurangnya pengawasan. Sehingga anak mencari tau dari sinetron, dan belum tentu semua yang dia lihat dapat ditelaah(disaring dulu). Belum lagi pengaruh teman yang mungkin saja berkata "Ah.. gak gaul lo" kalau tidak nonton sinetron tertentu. Sedikit banyak kata "gak gaul" dari lingkungan dan teman2 sang anak dapat mempengaruhi anak.

    "Dan mereka juga suka bermain game di handphone sebelum tidur."
    Sudah tidak pernah ada lagi orangtua yang menemani anaknya tidur dengan sebuah cerita dongeng. Bahkan ada yang ga mau tau anaknya udah tidur apa belum. Selain itu sifat anak yg suka bermain dan kecanggihan teknologi yang sudah disodorkan orangtuanya pada usia dini dapat juga menyebabkan hal ini. Dan orangtua kebanyakan "membiarkan" apa yg anaknya suka itu yang demi agar anaknya diam nggak rewel.

    Sorry ya bang panjang.. Karena..
    Saya sangat rindu pelajaran sosiologi sewaktu kelas X.. dan membahas tentang anak salah satunya..
    dan rindu juga pada masa kecil saya.. :')

    BalasHapus
  17. mari kembalikan budaya anak-anak yang hilang... aih, kangen jamanku dulu masih banyak dongeng dan mainan tradisional bertebaran... sekarang rental PS yang menjamur....

    BalasHapus
  18. miris banget. anak TK udah ngomong pacar-pacaran.
    beruntunglah kita dulu masih punya banyak lagu anak-anak :)
    haha, goodluck deh aul. semoga menang :p

    BalasHapus
  19. yep yep yep ... setuju banget Aul, itu adegan semacam itu sering aku denger karena kebetulan adek2ku masih pada kecil dan kalau ketemu temennya pasti ngomong gg jauh gitu deh, bahkan pernah dong mereka ngegosip soal dewi persik haduh haduh.
    wah saya belum bikin postingan, lawan semakin banyak nih hhohho

    BalasHapus
  20. auuuuuuuuuuuuuul. makasih ya udah ikutan giveawaynya ultraman yaa. ditunggu pemenangnya ya ganteng :D

    BalasHapus
  21. Salam Kenal Aul..

    Bisa jadi the next Raditya Dika nih :D

    BalasHapus
  22. rindu denger anak2 bernyanyi "bulan kecil, dilangit yg biru...."
    skrang malah anak2 suka nyanyiin (termasuk keponakanku), cinta satu malem.
    grrr.. salah satu penyebabnya karena krang pengawasan dari orang tua, sebel sebel

    BalasHapus
  23. suka banget postingan ini. Pernah pengen bahas kayak ginian juga. Hadeuh, anak jaman sekarang bener-bener gak kayak dulu -.-

    BalasHapus
  24. aduuuh, aku kenapa mesti ketinggalan berita soal giveaway2 gitu ya --"
    hehe dek aul ini, pinter banget ya. aku suka lho :)
    moga menang ya giveawaynya.

    BalasHapus
  25. Thank you very much, and the omly I can say is: I don't Understad anything! hahahaha!

    see you!

    BalasHapus
  26. anak-anak itu jadi objek dunia hiburan. seperti bocah karbita (lebih cepet dewasa sebelum waktunya) peran ortu besar banget deh buat nangkis pengaruh2 itu :(

    BalasHapus
  27. udaah aku polbeeekkk eeeaa qaqaaqqsss....,SALAM GAWL,,dari pengikut nurdin halid & wiro sableng,

    BalasHapus
  28. semua komentar sudah terangkum di atas. satu harapanku, apa yang akan kita lakukan untuk adik-adik atau saudara-saundara kita di luar sana? atau apa yang sudah kita lakukan buat mereka?
    semangat ya ka. doaku menyertai saudara-saudara kita. semoga menang kak ;)

    BalasHapus
  29. kalau dibandingin saya dulu.. hmm.. emang sungguh sangat jauh berbeda ya ..

    www.urkhanblog.com

    BalasHapus
  30. hmmmmm, ya ya ya, anak2 jaman sekarang agak "tua" ya...wondering what wud it be like 20 years from now. Mungkin krn penyanyi cilik skrg jg udah ga ada kali ya? kl pun ada juga penyanyi cilik yang "tua". so who's to blame? hahahaha

    interesting issue and post :)

    BalasHapus
  31. Tulisannya bagus! (thumbs up)

    BalasHapus
  32. nyaknyukk deh postingannya! *eker2 gudang thumbs up*

    BalasHapus
  33. Eh eh, saya dulu SD suka nonton sinetron "Tersanjung" lho. :D
    Itu, sinetron di Indosiar yang sampe seri kedelapan gak tamat-tamat. :D

    BalasHapus
  34. setuju setujuuuuu !!!
    sekrang mah lagu cinta-cintaan mulu, adekku aja masih SD sukanya sama 7icons apaan banget itu. ckckck (•͡˘˛˘ •͡")

    BalasHapus
  35. belum lagi yg mereka nyanyiin lagu st12. hihihiii... parahnya orang tua pada diem aja anaknya nnton sinetron.. ....

    BalasHapus
  36. Iya miris banget anak sekarang nggak tahu lagu anak² seperti jamanku dulu ada Bondan Prakoso dgn Silumba-lumbanya, trus Enno Lerian dgn Semua ada di sini dan masih banyak lagi lagu anak² yang sekarang punah.

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)