April 29, 2014

Maleficent : Ketika yang Tak-Diundang Mengundang Kutukan


     Pernah nonton film atau baca dongeng Sleeping Beauty? Nah, Maleficent ini adalah sebuah film terbaru dari Disney yang mengadaptasi kisah sang putri tidur. Namun, dari sudut pandang yang berbeda. Yang menjadi tokoh utama di film ini adalah sang peri jahat, Maleficent (Angelina Jolie).


Maleficent - starring Angelina Jolie

Alkisah, Maleficent adalah salah satu peri yang tinggal di The Moors, kerajaan tersembunyi yang indah, yang dipenuhi oleh makhluk-makhluk ajaib. Meskipun tampak menyeramkan, ia adalah peri yang sangat baik. Ia adalah yang terkuat, dan yang memiliki keinginan paling besar untuk melindungi The Moors dari ancaman manusia. Hingga suatu hari, seorang manusia bernama Stefan membuatnya yakin bahwa manusia tak jahat dan berhasil meluluhkan hatinya, menghubungkan keduanya dalam cinta. Sayangnya, ternyata Stefan tidak sungguh-sungguh mencintainya. Stefan hanya ingin memotong sayap Maleficent demi mendapatkan tahta raja. Maleficent merasakan luka yang mendalam, tak hanya fisiknya saja. Namun juga hatinya. Ia akhirnya memutuskan untuk menjadi ratu bagi kerajaan The Moors dan kembali memusuhi kerajaan manusia.

Setelah menjadi raja dan memiliki istri, raja stefan memiliki seorang bayi perempuan. Maleficent, yang tidak mendapatkan undangan dari Raja Stefan (Sharlto Copley) untuk menghadiri upacara pembaptisan sang bayi, Putri Aurora (Elle Fanning) semakin murka, karena para-peri lain diundang dan hadir di acara tersebut. Ia kemudian datang ke istana di tengah acara, dan menyatakan ketersinggungannya. Karena dendam, ia lalu mengutuk bahwa Putri Aurora akan menusukkan jarum di jarinya sebelum matahari terbenam pada ulang tahunnya yang ke enam belas dan akan tidur bagaikan mati untuk selama-lamanya. Ia hanya akan bisa dibangunkan kembali oleh ciuman cinta sejati.


Para peri kemudian menyembunyikan Putri Aurora, berharap sang putri tetap terlindungi hingga melewati ulang tahunnya yang ke enam belas. Maleficent mengawasi pertumbuhan sang putri secara diam-diam. Ia tak menyadari bahwa ia semakin menyayangi putri Aurora. Hingga suatu hari, Putri Aurora mengetahui bahwa Maleficent selalu mengawasi dan melingdunginya, membuat mereka saling menyayangi bagaikan ibu dan anak. Maleficent kemudian berusaha mencabut kutukannya, namun ternyata tak bisa. Semuanya sudah terlambat. Maleficent tak dapat mencegah sang putri menusukkan jarinya sendiri pada jarum di mesin tenun berputar. Kutukanpun terjadi. Hal ini membuat raja stefan murka dan ingin membunuh maleficent demi membalaskan dendamnya. Padahal, Maleficent sudah berusaha untuk membangunkan putri aurora kembali. Ia bahkan berusaha membuat Pangeran Phillip (Brenton Thwaites), cinta pertama putri Aurora, untuk memberikan ciuman. Namun ternyata putri Aurora tak berhasil bangun.

Di detik-detik terakhir, putri Aurora ternyata berhasil dibangunkan dengan ciuman dari Maleficent sendiri. Raja stefan mati saat ia melompat dari menara istana untuk membunuh maleficent (namun tak berhasil). Putri Aurora akhirnya diangkat menjadi ratu bagi kerajaan manusia dan The Moors lalu hidup bahagia bersama pangeran philips, maleficent dan makhluk-makhluk lainnya.

Berikut ini trailer film nya. Film aslinya cari sendiri ya! :p
Enjoy!

Sumber gambar: Wikipedia.com, disney.wikia.com dan HDwallpapers.in 
Sumber video: Youtube.com

April 23, 2014

Flash Fiction : Titisan


      “Aku adalah titisan Chairil Anwar!” katamu suatu hari.

     Kala itu aku tak tertarik untuk mengomentarimu. Kau sudah terlalu sering mengatakan hal-hal aneh. Paling tidak, begitulah kesimpulanku sebagai orang terdekatmu selama beberapa tahun ini. Kau pernah mengaku bertemu  aristoteles di toilet asrama. Kau bahkan juga pernah mengaku diutus neptunus lewat radarnya.

     Dan biasanya kau akan lupa dengan semua yang kau ucapkan dalam beberapa jam. Aku rasa aku sudah terbiasa untuk mengabaikannya. Seharusnya aku juga tak perlu mengabaikan ocehanmu kali ini. Cukup masuk akal, bukan?

     Tapi entah kenapa, kau mulai terasa agak berbeda. Kau mengulangi kalimatmu berkali-kali. Berhari-hari. Bahkan kalimatmu tak lagi sebatas “Aku adalah titisan Chairil Anwar!”. Tapi kau juga sudah menyebut-nyebut dirimu sebagai binatang jalang dari kumpulan yang terbuang. Kau bahkan bilang ingin hidup seribu tahun lagi! Brrrr....

     Yang kusesali, aku terlambat menyadari bahwa kau mulai kesetanan. Kau harus kembali ditahan. Aku terlalu terbiasa mengira bahwa kau cuma sedikit aneh karena kecanduan mendengar buku-buku yang kubaca. Aduh. Kenapa aku tak mencegahmu saat kau memecahkan jendela lantai lima dan melompat—lalu mati seketika?

     Harusnya aku tak mengajakmu kabur dari rumah sakit jiwa.
     Harusnya aku tak membohongimu—mengatakan kau itu titisan pujangga.
     Harusnya mama tak ditempatkan di sel sebelahmu, Raka..

April 19, 2014

Photoset : Carocok Beach, Painan

So this is some photos from my holiday some months ago, neglected in the flash disk and too good to be forgotten. Carocok beach is one of the most beautiful tourist spot in Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia.


April 16, 2014

Return

       Yess. I'm return.
     Maksudnya bukan sekedar kembali dari berlibur seperti biasa. Kembali dalam konteks ini adalah kembali kembali pada jalan. Pada tujuan. Pada rencana-rencana yang dulu saya cita-citakan untuk dilaksanakan. Return barangkali lebih terdengar serius daripada sekedar Back. Isn't it? And that's it ;)

     Lebih spesifik, saya kembali pada kepenulisan. Well, you know: Saya hampir tak pernah menulis sesuatu yang "bernilai" lagi belakangan ini. Saya sibuk dengan urusan kampus. dan bersenang-senang. dan ujian. dan bersenang-senang. dan tugas-tugas. dan bersenang-senang. dan mengaku tak punya waktu lagi untuk menulis (yang saya nyatakan sebagai hobi serta bagian dari profesi). Saya mengkambing-hitamkan kesibukan. Padahal setelah dituliskan pada kertas, ternyata jadwal saya tak seberapa. Ada banyak waktu kosong yang bisa saya gunakan untuk menulis, sebenarnya. Tapi memang, selain karena manajemen waktu yang buruk, saya juga terlalu banyak bersenang-senang/hangout dengan teman-teman, terlalu candu akan TV, Laptop dan Handphone, terlalu banyak godaan aktvitas lain yang jauh lebih menyenangkan dan lain-lain. Dan hasilnya saya mandul. Saya tak produktif.


     Ini terasa seperti tamparan ketika teman-teman saya yang lain sudah berkarya dimana-mana (padahal saya merasa mulai terjun dalam dunia kepenulisan lebih dulu daripada mereka). Sementara, apa yang bisa saya banggakan? Saya tak punya karya. Saya terlena dengan hal lain yang tak begitu penting. Dan tanpa malu saya masih mengakui diri sebaga penulis. Konyol. Saya bahkan sudah tak menulis lagi. Sungguh. Hal ini mengganggu pikiran saya seminggu ini, saya gundah saudara-saudara. Galau sudah terlalu mainstream.

     Semalam saya sudah mulai berusaha memperbaiki kembali semuanya. Curhat habis-habisan pada salah satu penulis hebat yang saya kenal, Bang Sulung, dan mendapatkan banyak teori solusi untuk mengobati kemandulan saya. Termasuk untuk mengobati orientasi kepenulisan saya yang sakit (belakangan ini saya cenderung matrealistis. Menulis demi imbalan. bukan lagi demi kesenangan. hiks..). Padahal dulu saya tidak begitu. Dan karena itulah saya ingin kembali. Kembali seperti dulu.

      Lalu blog ini, yang beberapa bulan ini terasa hanya dipenuhi oleh tulisan kosong tak bernyawa (karena memang tidak serius dalam hal konten, update karena terpaksa) insya Allah akan saya benahi juga. Mungkin akan ada hal yang cukup "bernilai" yang bisa saya share. Daripada sekedar laporan kegiatan. Well, memang saya adalah personal blogger, yang menulis blog untuk kesenangan dan kepuasan sendiri. Tapi saya lupa, bahwa ketika seseorang sudah memutuskan untuk menaruh sesuatu di internet, ia punya tanggung jawab besar terhadap apa yang ia taruh. Karena hal itu akan dinikmati banyak orang. Bila tak ingin orang lain menikmati, maka tulis saja di buku catatan, dan simpan di dalam laci dengan kunci.

     Saya harus memikirkan pembaca juga, selain kepuasan batin saya dalam memiliki blog dan mengelolanya.

    Bismillah. Wish me luck, everyone! Terima kasih untuk message FB, SMS, E-mail dan mention-mention dukungan yang telah teman-teman berikan untuk tetap mendukung dan mempercayai saya (walaupun saya sendiri sempat merasa kehilangan semangat, minat dan kepercayaan diri). I really appreciate it and I love all of you deeply.

Regards,

Aul Howler 

April 12, 2014

Short Holiday

Hello.
Again, I should update this diary (atau lebih tepatnya jurnal? Diary terdengar kurang keren) by using mobile phone. (Selalu begitu kalau sedang tidak di rumah). Well, Since the mid test was over, I've been enjoying a short holiday at my aunt's house--Sebuah desa kecil yang berkabut di salah satu sisi kaki pegunungan di sumatera barat. Yeah. It's like a healing time for my mind. For refreshing. So that I'll be ready for the next busy-thinking time coz you know, I'm getting closer with the end of  6th semester. Sebentar lagi semester 7 lalu 8 dan itu artinya tak lama lagi akan ada KKN,  proposal, skripsi, magang, dan wisuda. Membayangkannya saja perut saya sudah mual. But heyy I should not thinking about that now. It would be better if I just enjoy this quality time hehe. Until the next post!

April 08, 2014

My little Online Shop: "Morning Muggles!"

Halo teman-teman!
So, the midsemester test is over already. Alhamdulillah.
And you know what? I just launched my little online shop called "MORNING MUGGLES" on This Blog and on Instagram. Yeahh! It's not really ready, actually. There are still some photos that should be uploaded as soon as possible, there's no contact number yet as well, but hey I'm too excited and I cannot wait so I launched it last night haha...


(Sementara ini baru mengupload Glasses Collections)
(Item-item lainnya segera menyusul!)


Go visit my little online shop!

April 04, 2014

Fiyuhhh..

     Oke. Maaf yaa baru bisa update sekarang. This week was a nightmare. Masih ingat masa PL saya yang berakhir beberapa hari lalu? Nah, minggu ini saya dan kelompok dituntut untuk menyelesaikan laporan kegiatan PL tersebut. Udah kayak skripsi!!!! -____- Harus konsul.. bimbingan.. revisi.. bimbingan lagi.. revisi lagi.. revisi lagi... bimbingan lagi.. sidang.. revisi lagi. Hadeuuuh..